Kamis, 09 Oktober 2008

Pasar Finansial RI Kacau Balau


JAKARTA - Kacau balau. Itulah kata yang bisa merefleksikan kondisi keuangan Tanah Air saat ini. Indeks harga saham gabungan disuspensi dan rupiah terperosok tajam.

“Tidak ada seorang pun yang bisa memprediksikan apa yang akan terjadi,” ujar pengamat valuta asing Farial Anwar, saat dihubungi okezone, di Jakarta, Rabu (8/10/2008).

Dia mengatakan, kepanikan di bursa saham dunia menjadi suatu wabah yang mengerikan. Kepanikan terjadi tidak hanya di bursa global, tapi sudah menular di Indonesia.

Akibatnya, pasar saham mengalami koreksi signifikan pada indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga mencapai level 1.451,669 dan berujung pada penghentian sementara perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Apa yang dilakuan oleh BEI sudah benar. Jika tidak kemerosotan akan semakin mendalam dan bisa membahayakan ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Kondisi ini lanjutnya, berawal dari pasar Amerika dan Eropa. Di negera belahan barat itu telah terjadi krisis likuiditas yang amat sangat. Dalam pinjam meminjam uang, antarinstitusi sudah tidak ada yang saling percaya.

“Selanjutnya, mereka mencari cara bagaimana mendapat uang tunai. Para investor pun menarik dananya dari pasar bursa secara besar-besar,” terang Farial.

Akibatnya, pasar Indonesia yang didominasi oleh aliran dana panas atau hot money menjadi sasaran empuk untuk melakukan spekulasi. (okezone; Rabu, 8 Oktober 2008 - 13:48 wib )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan Lupa Beri Komentar Ya